Klikozone.com – Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahan (PKM-K), Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian (SEP), Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP), Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, melaksanakan kegiatan PKM-K dengan judul *“Pemanfaatan Ubi Talas Dalam Pembuatan Kerupuk”.*
Produk kerupuk talas ini pertama kali diluncurkan pada Jumat, (24/06/2022), tepatnya di Waso-Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT.
Tim PKM-K ini diketuai oleh Aventus Purnama Dep dan anggotanya, Modesta Aswinda, Dionisia Tamala dan Viktorianus Ippi, yang dibimbing oleh Bapak Ronaldus Don Piran, S.P., M.P, selaku ketua Prodi Sosial Ekonomi Pertanian.
Aventus Purnama Dep, selaku ketua tim PKM-K menjelaskan bahwa Kabupaten Manggarai merupakan salah satu daerah dengan penghasil komoditas pertanian. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai potensi dalam pemanfaatan pengolahan produk-produk lokal berbasis bahan baku pertanian, salah satunya adalah pembuatan kerupuk talas.
“Ubi talas merupakan inovasi terbaru sebagai bahan baku dalam pembuatan kerupuk yang mengandung karbohidrat yang tinggi”, kata Aventus.
Lanjutnya, sebagian besar ubi talas belum sepenuhnya mendapat perlakuan khusus seperti pengolahan menjadi kerupuk talas sehingga kebanyakan ubi talas tidak memilki nilai tambah.
“Dengan adanya beberapa kajian mengenai pembuatan kerupuk talas dari beberapa kajian literatur, maka dari itu kami menciptakan inovasi baru untuk mengolah ubi talas menjadi kerupuk sebagai penunjang kebutuhan makanan rumah tangga”, jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa terkait alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk talas adalah blender, wajan, kompor, loyang, dandang, sutel, baskom, nyiru, pisau, saring, pengaduk, ubi talas, tepung tapioka, bawang putih, garam, minyak goreng dan penyedap rasa.
Mahasiswa SEP itu juga menjelaskan, tahapan-tahapan dalam pembuatan produk kerupuk ubi talas adalah sebagai berikut : 1)Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan; 2) Kupas kulit ubi talas menggunakan pisau dan setelah itu iris ubi talas kecil-kecil; 3)Setelah ubi talas diiris kecil, kemudian dibelenderka hingga merata; 4) Setelah itu saringkan ubi talas yang sudah dibelender sampai airnya kering; 5) Masukan ampas ubi talas kedalam baskom ukuran besar, kemudian diadukan dengan tepung tapioka, garam, gula dan bumbu-bumbu yang diperlukan sampai merata; 6) Setelah itu, masukan dalam loyang yang berukuran besar, lalu kukuskan menggunakan dandang; 7) Setelah olahan ubi talas sudah masak, angkat dan diamkan olahan ubi talas kurang lebih 20 menit; 8) Olahan yang sudah didiamkan,lumaskan pewarna makanan kedalam produk olahan ubi talas; 9) Diamkan olahan ubi talas kedalam kulkas selama 1 hari; 10) Setelah itu, iris tipis-tipis produk olahan ubi talas yang sudah disimpan dalam kulkas; 11) Kemudian, kerupuk mentah yang sudah diiris dijemurkan hinngga kering menggunakan nyiru; 12) Setelah kerupuk mentah sudah kering, lakukan pengorengan menggunakan wajan.
“Target pasar dari penjualan produk ini adalah masyarakat di Kabupaten Manggarai, dengan memperkenalkan produk olahan lokal yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga, para mahasiswa dan pelajar serta pedagang kecil yang ada di Daerah Kabupaten Manggarai”, ungkapnya.
Strategi pemasaran untuk produk kerupuk talas dapat dilakukan dengan cara Cash On Delivery (COD) dan memperkenalkan serta memasarkan produk melalui media sosial (Website, Wa, Facebook, Instagram, dll), pungkasnya.
Untuk diketahui, kelompok ini sudah dua kali lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh pihak LPPM Kampus UNIKA Santu Paulus Ruteng. Pertama, PKM-RSH pada tahun 2020 dan kedua, PKM-K yang saat ini sedang dilaksanakan.
*Aventus Purnama Dep_Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian.*